Dalam hamparan kabut dan salju yang sangat luas dan tak berujung, pecahan es berterbangan bersama dengan angin sehingga membuat pusaran yang sangat hebat. suhu dengan temperatur dibawah nol derajat yang dapat membuat sebuah tulang membeku, seolah olah itu akan membuat jiwa seseorang menjadi sebuah bongkahan es.
Ini adalah Snowfall Realm, yang merupakan salah satu dari banyaknya Realm of Gods. sebuah negeri yang suram dan tanpa harapan, yang tertutupi oleh hamparan salju. Dari tahun ke tahun, disana tidak ada apapun selain salju dan hawa dingin yang menusuk.
Dalam hamparan es yang suram ini, angin bertiup kencang, dan lusinan pecahan es seolah olah bersiul di udara, berterbangan dan bertahap menyatu membuat pusaran es yang sangat luas. Dalam situasi tersebut, muncul kilauan cahaya, yang selanjutnya wanita menggunakan baju berwarna biru safir muncul.
Wanita itu memancarkan aura penuh keagungan. Rambutnya yang hitam pekat mengalir seperti sungai tinta yang paling murni, setiap inci tubuhnya memancarkan aura kesucian. Di hamparan salju yang terpencil ini, wanita tersebut seperti teratai salju paling cantik yang telah mekar sepenuhnya. Semuanya tentang wanita itu tampak sempurna, namun darah menetes dari sudut bibir merahnya.
Kilauan cahaya tempat munculnya wanita tersebut mulai hilang, dan wanita tersebut muntah darah – membuat wajahnya pucat sepert teratai es yang mulai layu.
“Kakak!”
Terdengar suara gadis kecil memanggil dalam keheningan, dan cahaya putih terbang dari tubuh wanita itu berubah menjadi seorang gadis kecil yang sedang panik. “Kak, apa kamu baik baik saja?”
“Jangan Khawatir” wanita berbaju biru safir memberi isyarat dengan melambaikan tangannya. Dia sudah mengalami luka yang sangat parah, dan dengan paksa menghancurkan penghalang ruang dan waktu untuk melewati jarak yang tak terhitung jauhnya dan melewati beberapa realm of gods. hal tersebut menyebabkan luka yang telah dimiliki nya menjadi semakin parah.
“Dimana ini?” tanya wanita berbaju biru safir.
gadis kecil itu kemudian mengeluarkan jade slip dan menyelidikinya dengan divine sense kemudian menjawab, “Kita sudah sampai di snowfall realm“.
“Snowfall …..” wanita berbaju biru safir tampak kaget, kemudian melanjutkan ” dari tiga ribu dunia dalam realm of gods, aku sudah berpergian ke berbagai tempat dan pulau. namun tak pernah terpikirkan olehku akan berakhir ditempat ini yang tak pernah saya harapkan.”
wanita itupun tertawa, “namaku Mo Eversnow . . . Snowfall, Snowfall . . . disini saya akan mati”.
“Kakak, akankah kita . . . ” ketika gadis kecil itu berkata, kemudian fluktuasi energi muncul dan mulai merobek ruang dan waktu, seolah olah terobek oleh sepasang tangan yang sangat mengerikan, dan seorang lelaki berbaju hitam berjalan melewati void.
ketika gadis kecil itu melihat lelaki berbaju hitam tersebut expresinya berubah, dan ucapannya tertahan ditenggorokannya.
lelaki berpakaian hitam itu berpenampilan luar biasa dan terlihat tampan, tetapi, kedua bola matanya nya berwarna merah darah, sehingga membuatnya terlihat sangat buas. dia melirik Mo Eversnow dengan sedikit tersenyum berkata “yang mulia, kita bertemu lagi”.
Mo Eversnow sangat tenang dengan ekspresi dingin nya. Meskipun dia sudah menduga musuhnya akan mengejarnya, namun dia tidak menyangka musuhnya akan menemukannya secepat ini.
lelaki berpakaian hitam itu melanjutkan ” yang mulia, saya meminta maaf atas apa yang telah terjadi dan sampai sejauh ini untuk datang mencarimu. Sangat disayangkan sekali Verdant Feather Holy Land milikmu telah dihancurkan, dan untuk hal tersebut saya tidak memiliki pilihan lain karena saya terpaksa melakukannya. Untuk Seseorang seperti anda dan saya, dengan kultivasi kita, tidak ada hal di dunia ini yang tidak dapat kita raih. Satu satunya hal yang anda dan saya ingin miliki adalah puncak kekuatan dan keabadian. Saya meminta dengan rendah hati agar yang mulia dapat menyerahkan Divine Magic Cube. Kita dapat ber-kultivasi bersama, dan mempelajari rahasia Magic Cube selamanya, bagaimana?”
Mo Eversnow diam diam mensirkulasikan divine power dalam dirinya, sambil berkata, “hentikan omong kosongmu, Tian Mingzi, kamu mungkin telah menghancurkan Verdant Feather Holy Land ku, tapi jika kamu ingin membunuhku, kamu harus membayarnya dengan darahmu.
“Benarkah? lalu saya akan mencobanya.” Tiang Mingzi tidak antusias dalam meresponnya. dia dengan santai mengayunkan tangan kanannya, dan ancient pagoda muncul ditelapak tangannya. itu adalah spirit treasure, the God Sealing Pagoda. Pagoda itu mampu mensegel Gods dan menahan Demons, dan mampu menampung puluhan ribu prajurit. Sebulan yang lalu, Tiang Mingzi menggunakan God Sealing Pagoda untuk membawa 10.000 prajurit dari Realm of the Gods, dan tiba tiba muncul di Verdant Feather Holy Land, yang menyebabkan Verdant Feather Holy Land luluh lantah.
Tiang Minzi melemparkan God Sealing Pagoda ke udara, dan cahaya emas keluar dari God Sealing Pagoda, 10.000 prajurit muncul di dataran yang penuh dengan salju tersebut. seluruh langit tertutup oleh hawa tidak menyenangkan.
sekitar 10.000 prajurit berdiri di Void, semuanya memandang ke arah dua wanita yang tak berdaya ditengah hamparan salju.
Melihat situasi ini, Mo Eversnow mengangkat sudut bibirnya dan terlihat sedikit mengejek, dia telah menunggu situasi seperti ini, dan bergumam dalam hatinya
“Netherworld Holy Land, Primordial Universe Holy Lands, Ancient Laguna Palace, Crimson Blood Demon Island… sejak kalian merencanakan kehancuran terhadap Verdant Feather Holy Lands-ku, hari ini walaupun aku harus mengorbankan jiwaku, aku akan mengubur kalian semua disini.”
Tiang Mingzi berkata, “Mo Eversnow, saya menghormatimu, dan mengagumi bakat dan kekuatanmu yang sangat luar biasa. tapi sekarang kamu terluka parah, di depan 10.000 prajurit dari Realm of God, kamu tidak memiliki kesempatan untuk menang. Aku menawarkanmu satu pilihan , menyerah dan serahkan Divine Crystal Magic Cube, dan saya akan membiarkan adik kecilmu hidup.”
Mo Eversnow Mengabaikannya, memfokuskan pikirannya lalu sebuah kubus berukuran satu inchi muncul ditelapak tangannya. sebuah kubus berwarna abu abu yang sepenuhnya diselimuti oleh tulisan berwarna hitam. Benda inilah yang mengguncang seluruh Realm of God, yang bernama Divine Crystal Magic Cube.
Mo Eversnow mengerahkan seluruh Divine Power-nya kedalam Divine Crystal Magic Cube. Walaupun dia baru memiliki Divine Crystal Magic Cube kurang dari satu tahun, namun dia sudah dapat sedikit menguak rahasia yang terdapat dalam Divine Crystal Magic Cube. Mungkin legenda tentang Divine Crystal Magic Cube yang merupakan kristalisasi dari jiwa seorang True God yang telah musnah adalah sebuah kebenaran. Divine Crystal Magic Cube memiliki kekuatan yang sangat mengerikan untuk dapat menghancurkan jiwa dari setiap mahluk. Tetapi dengan kekuatan yang dimiliki Mo Eversnow, dia tidak dapat mengontrol sepenuhnya kekuatan dari Divine Crystal Magic Cube. Bahkan jika dia mengerahkan seluruh kekuatannya pun jiwanya dapat terserap kedalam Divine Crystal Magic Cube.
“Yue’er jangan bergerak”
“Kakak?” Gadis kecil itu tidak tahu apa yang direncanakan oleh Mo Eversnow, Lalu kemudian tubuhnya diselimuti oleh lapisan cahaya, cahaya ini menembus Void, dan membuatnya terlempar jauh.
Pertama, Mo Eversnow membuat adiknya pergi jauh. Hal tersebut dia lakukan karena saat kekuatan terlarang dari Divine Crystal Magic Cube dilepaskan, setiap jiwa disekitarnya akan terserap dan terobek olehnya. Hal tersebut pula yang menjadi alasan kenapa dia tidak melepaskan kekuatan Divine Crystal Magic Cube di Verdant Feather Holy Lands.
“Hahaha, Kamu ingin menjauhkan adikmu? bagaimana saya membiarkanmu melakukan hal tersebut?” Kedua tangan Tiang Mingzi bergerak membentuk banyak segel yang membuat dalam radius 10 mil void tak bergerak. Namun ekpresinya berubah ketika dia merasakan kekuatan yang luar biasa terbentuk disekitar Divine Crystal Magic Cube yang berada dalam genggaman Mo Eversnow, membuat jiwanya bergetar sangat kuat hingga ke inti jiwanya.
“Ini . . .”
Jantung Tiang Mingzi berdetak kencang, segel yang dibuat kedua tangannya pun segera berubah, dia merasakan bahaya hidup dan mati menuju kearahnya.
Yuan Qi di langit dan bumi sekitar Divine Crystal Magic Cube menggila seketika, sebuah putaran energi muncul diatas Divine Crystal Magic Cube.
“Dengan jiwaku sebagai penuntun, pinjamkan aku kekuatan dari True Divinity! Soul Extinction!”
Mo Eversnow mengatakannya dengan tanpa ekspresi. lalu tubuhnya berubah menjadi butiran cahaya yang sangat berkilau. Jiwa dan kesadarannya berubah menjadi cahaya yang sepenuhnya terserap oleh Divine Crystal Magic Cube.
Melihat hal tersebut ekpresi Tiang Mingzi berubah, tanpa pikir panjang dia merobek ruang disekitarnya, mencoba untuk melarikan diri, namun kemudian energi yang menakutkan meledak dari Divine Crystal Magic Cube.
Seperti bintang yang meledak, semua ruang disekitarnya seperti selembar kertas yang tersobek sobek. 10.000 prajurit yang hadir di hamparan salju tersebut dihadapkan pada situasi hidup dan mati. Mereka yang sebenarnya memiliki kemampuan untuk melarikan diri dengan cara merobek ruang dan berpindah tempat, namun semuanya sudah terlambat. Semua penjuru ruang sudah tertutup, dan mengakibatkan badai yang menyerap semua jiwa disekitarnya terserap kedalam Divine Crystal Magic Cube seperti potongan kertas. Tubuh mereka berubah menjadi debu dan lenyap, jiwa mereka tersobek hingga menjadi serpihan yang terserap kedalam Magic Cube.
Hamparan salju di Snowfall Realm seketika menjadi zona Mati. Tempat meledaknya Magic Cube menimbulkan retakan pada ruang (space) yang dapat menghancukan segalanya. dan untuk Magic Cube tersebut setelah menyerap semua fragmen jiwa, terlempar kedalam badai ruang dan waktu dan hilang dalam Void.
Komentar
Posting Komentar